Minggu, 07 September 2025
Orang Muda Katolik (OMK) Dekanat Priangan, baru saja mengadakan kegiatan Camping bersama di Brigif 13 Galuh Tasikmalaya. Kegiatan yang diikuti 9 Paroki dan 200an peserta ini berlangsung selama tiga hari yaitu 5, 6 dan 7 September 2025. Kegiatan OMK ini dirasakan menjadi menjadi istimewa karena dibimbing ala militer oleh pada tentara Brigif 13. Tidak seperti wisata yang menginap di Hotel nyaman, di sini justru jauh dari nyaman, dimana tidur harus beralas terpal dan makan harus cepat cepat seperti tentara mau perang.
Misa Penutupan kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu 7 September 2025 yang dipimpin oleh 3 imam sekaligus, yaitu Romo Hario, Romo Bowo dan romo Tian sebagai pendamping OMK se dekanat Priangan.
Dalam homilinya Romo Hario (Pastor Paroki Tasikmalaya) mengatakan bahwa memanggul salib adalah sesuatu yang tidak menyenangkan, seperti halnya camping kemarin, ada sebagian yang merasa capek, bahkan sakit. Tetapi beriman bukanlah tentang senang dan tidak senang tetapi soal komitmen. Sengaja acara ditutup dalam Misa di gereja (meskipun Misa Pembukaannya di Brigif 13), karena pada hakekatnya OMK adalah Gereja. Umat dan OMK harus menyadari bahwa memanggul salib bukan berhenti pada ratapan untuk diri sendri saja tetapi dilanjutkan dengan apa yang bisa dilakukan untuk Gereja ini.
Acara di Brigif 13 Galuh kemarin, sebelumnya semuanya merasa cemas dan khawatir karena ada isu keamanan dengan adanya demo besar di seluruh Indonesia. Namun Puji Tuhan semua berjalan dengan baik dan shahdu seperti temanya yaitu "Mangu Movement". Ini memberikan makna tersendiri, bukan hanya untuk OMK tetapi untuk umat Tasikmalaya pada umumnya.
Harapan Pastor Paroki Tasikmalaya, semoga Camping OMK ini menjadi kenangan indah untuk para peserta dan menginspirasi untuk berkembang dalam hidup menggereja untuk semua OMK dan umat.
Tim Komsos