Kamis, 23 Oktober 2025
Paroki Hati Kudus Yesus Tasikmalaya menggelar Kebangunan Rohani Katolik (KRK) pada hari Kamis, 23 Oktober 2025 yang dibawakan oleh komunitas bidang kategorial paroki yakni Persekutuan Doa Pembaruan Karismatik Katolik (PDPKK) Tasikmalaya. Tema yang diusung adalah "Peziarah Pengharapan Penuh Sukacita". Panitia pelaksana yang terlibat ialah para pengurus Persekutuan Doa Pembaruan Karismatik Katolik (PDPKK) Tasikmalaya, beberapa pengurus Dewan Pastoral Paroki (DPPH), dan beberapa Orang Muda Katolik (OMK) di paroki ini. Banyak umat di paroki ini yang turut serta hadir dan ada yang datang dari berbagai daerah, seperti dari Jakarta, Bandung, Garut, Ciamis, dan Banjar untuk ikut berkumpul, berdoa, dan bernyanyi memuliakan Tuhan. Panitia mengundang pastor Contantius Eka Wahyu, OSC sebagai imam dan pewarta Sabda. Kebangunan Rohani ini ingin mejawab kerinduan umat pada karya besar Tuhan atas diri mereka, khususnya pada tahun Yubileum ini.
Di awal rangkaian KRK ini, ibu Chynthia sebagai ketua panitia menyampaikan bahwa iman itu tidak hanya cukup dengan percaya, tetapi juga harus dirayakan. Ada juga penyampaian dari bapak Timmy sebagai ketua BPKPKK Bandung yang menyampaikan bahwa umat PDPKK Paroki Hati Kudus Yesus Tasikmalaya ini adalah umat yang termasuk memiliki keaktifan tinggi pada niat dan usaha menyebarkan Sabda Tuhan dan Sukacita. Beliau menyampaikan bahwa Persekutuan Doa itu bukan sekedar berdoa, tetapi juga harus mau dipakai Tuhan (terlibat dalam pelayanan). Pastor Hario sebagai pastor paroki turut memberikan penyampaiannya bahwa Persekutuan Doa yang dialami umat Katolik harus bisa berbuah yang menghasilkan aksi nyata lewat landasan iman Katolik. Beliau mengatakan kepada seluruh umat yang hadir bahwa Roh Kudus itu tidak memecah belah, maka umat harus menghindari prinsip ego pribadi masing-masing.
Pada inti rangkaian, setelah semua bersuka memuji Tuhan lewat nyanyian penyembahan dan dibarengi penampilan tarian dari para perempuan muda Katolik, tiba saatnya pastor Eka memberikan Sabda Tuhan dengan gaya beliau yang sumringah dan humoris. Pastor Eka berbagi pandangan iman lewat perkataan Bunda Maria kepada malaikat Gabriel, yakni “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu”. Umat diajak untuk berserah menerima hidupnya, namun yang penting harus tetap punya harapan dan sukacita. “Seringkali kita memasukkan banyak bad news dalam hidup kita, itulah yang menghambat kita bisa berharap dan bersukacita”, ujar pastor Eka. Di akhir rangkaian KRK, umat melakukan Adorasi pada Sakramen Maha Kudus. Umat dibantu untuk bertemu Tuhan Yesus dalam ruang spiritual. Pastor Eka berkeliling dari sudut ke sudut dalam gereja. Suasana menjadi hening dalam kemendalaman batin agar Tuhan dapat berbisik pada setiap hati masing-masing pribadi.
“KRK ini mengajak umat agar semakin berani membuka hati bagi karya Roh Kudus, memperbaharui iman, dan membangun relasi yang lebih intim dengan Tuhan. Gereja bukan hanya tempat ibadah, tetapi komunitas yang saling menguatkan dan bertumbuh dalam kasih Kristus. Semoga semangat KRK ini tidak berhenti disini, tetapi berlanjut di kehidupan harian.”, pesan dari pak Sandy selaku ketua kategorial PDPKK Tasikmalaya. Tahun Yubileum 2025 memang perlu diisi dengan gerak-gerak hidup menggereja yang membawa umat pada gerbang pertobatan yang besar dari Allah. Salah satu orang muda yang mengikuti KRK ini, yakni bro Nico, berharap agar umat punya semangat menumbuhkan hidup dalam rohani puji-pujian bagi Allah. Dirinya merasa menemukan sukacita dan semangat iman membara setelah mengukuti KRK ini.
Tim Komsos